Alasan utama saya memilih Shin Imamiya Hotel adalah karena penginapan ini termasuk murah diantara penginapan lainnya di Osaka. Sebetulnya yang lebih murah banyak, namun karena rating penginapan ini di Agoda diatas 7 dan lokasinya yang sangat dekat dengan Shin Imamiya Station, maka semakin membulatkan tekat saya untuk memilih Shin Imamiya Hotel.
Ada cerita sedikit, beberapa hari sebelum berangkat tiba-tiba saya kepikiran mengapa penginapan di kawasan Tennoji (letak Shin Imamiya Hotel berada) cenderung lebih murah dibandingkan penginapan serupa di kawasan Namba atau lainnya.
Usut punya usut, berdasarkan hasil browsing sana-sini, ketemulah alasan mengapa penginapan di kawasan Tennoji cenderung lebih murah dibandingkan penginapan serupa di kawasan Namba atau lainnya.
Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan pada saat itu dapat dirangkum dalam 3 kata: Red Light District. Itulah alasan mengapa penginapan di kawasan Tennoji bisa dibilang murah. Selain itu, saya juga pernah membaca artikel yang menyebutkan bahwa kawasan Tennoji itu merupakan kawasan Yakuza. Markasnya mafia, makanya banyak orang yang menghindari kawasan tersebut.
Sempat agak jiper juga setelah mengetahui informasi tersebut. Sempat terlintas untuk pindah penginapan, namun berhubung reservasi melalui Agoda sudah dibayar, saya urungkan niat saya. Toh, hidup puluhan tahun di kawasan Cengkareng Jakarta nyatanya lebih menyeramkan ketimbang di Tennoji. Hehehee..
Secara umum sih menurut saya oke-oke saja untuk menginap di Shin Imamiya Hotel. Apalagi Shin Imamiya Hotel ini terletak di sebelah stasiun kereta, sehingga membuat saya merasa aman jika pulang larut malam. Kenyataannya, kawasan Tennoji ini memang pada malam hari tidak seramai kawasan Namba. Tapi untuk budget traveler yang hanya butuh tempat untuk tidur dan mandi sih menurut saya lebih dari cukup.
Dengan harga per malam yang cukup terjangkau, fasilitas yang ditawarkan oleh Shin Imamiya Hotel ini sangat oke. Kebetulan saya pesan kamar tipe single bed yang dilengkapi dengan lemari dan meja kursi. Hal yang paling saya suka dari penginapan ini adalah selimutnya yang tebal. Pada saat musim dingin, sangat menghangatkan tubuh.
Hal yang saya suka lainnya dari penginapan ini adalah toiletnya yang bersih. Meskipun toiletnya sharing, tapi kebersihannya sangat terjaga. Selain itu, dapurnya juga lengkap dan bersih. Cukuplah untuk menyeduh popmie yang sudah saya bawa dari Jakarta :D
Catatan: Shin Imamiya Hotel ini agak pelit terkait pemakaian toilet. Saat itu saya check-in sebelum waktunya karena saya tiba pagi sekali. Saya hanya boleh menitipkan barang namun tidak boleh memakai toilet. Jadilah saya waktu itu cuci muka dan sikat gigi di stasiun kereta yang airnya serasa air dari freezer saking dinginnya. Pada saat itu suhu sekitar 5-6 derajat celcius. Kebayang kan dinginnya seperti apa.
No comments:
Post a Comment