Pernah ngekos di luar kota dan dengan uang bulanan yang harus tetap disyukuri (baca: alhamdulillah masih cukup buat makan sama fotokopi), kuantitas makanan itu jauh lebih penting dari pada kualitasnya. Saya tidak akan menyebut warung makan, warung tegal, warung indomie (burjo = bubur kajang ijo), angkringan, lesehan, dan sebagainya di bawah ini karena itu adalah makanan pokok dulu. Terlebih jika tanggal semakin tua dan uang semakin tipis, mie instan yang diremuk pun bisa dijadikan makanan pokok #Nelangsa.
Saat saya kemarin ke Jogja, saya melakukan napak tilas wisata kuliner ala 'uang bulanan baru saja dikirim orang tua' ketika menjadi mahasiswa di Yogyakarta dulu. Yukkk mari...