February 9, 2015

Wisata Kuliner ala Mahasiswa Yogyakarta

Pernah ngekos di luar kota dan dengan uang bulanan yang harus tetap disyukuri (baca: alhamdulillah masih cukup buat makan sama fotokopi), kuantitas makanan itu jauh lebih penting dari pada kualitasnya. Saya tidak akan menyebut warung makan, warung tegal, warung indomie (burjo = bubur kajang ijo), angkringan, lesehan, dan sebagainya di bawah ini karena itu adalah makanan pokok dulu. Terlebih jika tanggal semakin tua dan uang semakin  tipis, mie instan yang diremuk pun bisa dijadikan makanan pokok #Nelangsa.

Saat saya kemarin ke Jogja, saya melakukan napak tilas wisata kuliner ala 'uang bulanan baru saja dikirim orang tua' ketika menjadi mahasiswa di Yogyakarta dulu. Yukkk mari...



1. Soto Pak Ngadiran, Klebengan, Karang Gayam

Tempat makan ini terletak di daerah Klebengan, Karang Gayam tepatnya diantara kos-kosan mahasiswa. Seporsi soto daging dengan nasi campur saat ini seharga Rp 8rb. Hal paling menyenangkan dari tempat makan ini adalah fasilitas 'self service-nya' *maksudnya ambil gorengan dan minum sendiri*. Hal yang menyenangkan lainnya adalah rasa sambalnya tidak berubah dari dulu, tetap pedas dan panas di perut.


2. Bebek Slamet

Siapa tidak kenal Bebek Slamet? Bahkan cabangnya pun sudah banyak tersebar di Jakarta. Sebagai mahasiswa, sesekali bolehlah jika uang bulanan sudah dikirim bisa makan  ditempat ini. Bebek Slamet favorit saya yang ada di jalan Gejayan.


3. Soto Pak Min, Klaten

Soto Pak Min ini juga banyak cabangnya di Yogyakarta. Tidak hanya di daerah mahasiswa tapi juga di daerah wisata. Harganya masih lebih murah dibanding Soto Pak Ngadiran, tapi soal rasa jauh lebih enak Soto Pak Ngadiran #MenurutSaya. Maafkan saya ya, para penggemar soto Pak Min, tapi rasa soto Pak Min itu terlalu hambar dan datar. #Tsah #Gaya


4. Rumah Makan Padang Ganti Namo, Karang Wuni, Kaliurang

RM Padang ini juga terletak di daerah kos-kosan mahasiswa. Saat semester awal jadi mahasiswa dulu tidak pernah absen untuk makan siang disini. Rasanya enak dan harganya murah. Apalagi saat ini si Uda (pemilik RM ini), memberikan keleluasaan untuk mengambil sendiri nasi dan lauknya bagi mereka yang mau makan disini. Bagi mahasiswa, fasilitas seperti ini yang dicari untuk 'saatnya makan yang banyak'.


5. Pempek Ny. Kamto

Pempek Ny. Kamto ini juga banyak cabangnya di Yogyakarta. Salah satu favorit saya ada di Malioboro, tepatnya disebelah Ramai Mall. Ada harga ada rupa, ya. Harganya agak mahal namun sebanding dengan rasa yang diberikan.


6. Bakul Pecel, Pasar Beringharjo

Tenda-tenda pecel berjejer rapih di depan pintu masuk pasar beringharjo. Mereka tidak punya harga tetap atau fixed price. Harga tergantung rupa pembeli. Semakin terlihat seperti turis, harganya semakin mahal.


7. Simbah Bakul Sate, Pasar Beringharjo

Di deretan samping Pasar Beringharjo, mudah ditemui simbah bakul sate ini. Boleh juga dicoba sekali-kali rasa sate khas Yogyakarta ini.


No comments:

Post a Comment