Memulai karir sebagai backpacker di usia yang tak lagi unyu memang banyak tantangannya. Tapi, tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu. Terlebih lagi di saat kondisi perekonomian dunia sedang menurun dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang melemah, perjalanan satu
minggu penuh dari tanggal 13 - 19 September 2013 ke 2 Negeri Jiran sekaligus tidak
cukup bermodalkan NIAT apalagi Bismillah. Berikut beberapa persiapan yang saya lakukan
sebelum bertandang ke Singapura dan Malaysia.
1. Tiket pesawat. Waktu itu sekitar akhir
tahun 2012 tepatnya pertengahan Desember 2012, saya dan teman-teman iseng melihat promo AirAsia
(AA) dan tergiur dengan tawaran JKT-SIN PP 440 ribu rupiah untuk periode penerbangan
September 2013. Belum punya paspor dan tanpa pikir panjang, kami langsung
membeli tiket promo tersebut. Catatan: Jangan lupa untuk web check in dua minggu sebelum keberangkatan.
2. Paspor. Sebulan sebelum keberangkatan,
tepatnya Agustus 2013 saya baru mengurus paspor di Kanim Kelas 1 Khusus Soekarno
Hatta secara online. Cerita lengkapnya ada di sini.
3. SGD dan Ringgit. Untuk mengetahui rate
terupdate dapat dilihat di vip.co.id. Karena lokasi VIP jauh, saya cari Money Changer yang lebih dekat dan rate nya tidak jauh beda dengan VIP. Pertama adalah Money Changer
Saranatama Usaha Mandiri yang berlokasi di Mall Ciputra (CL) Grogol Jakarta
Barat (021 - 5606103). Kedua adalah Money Changer Dua Sisi Cabang Pacific Place
(PP) Jakarta (021 - 57973825). Untuk Dua Sisi rate agak mahal.
4. Booking Hostel/Guesthouse. Untuk newbie
seperti saya, alangkah baiknya bila saya memesan penginapan sebelum saya
berangkat agar tidak membuang waktu ketika sampai tempat tujuan. Saya booking
di Agoda.com. Kelemahan booking di Agoda adalah rate yang diterapkan lebih
tinggi dari Money Changer belum lagi ada tambahan biaya service, tax, dll (tapi
bisa lebih murah karena ada diskon). Kelebihannya, dengan booking hostel/guesthouse di Agoda dapat
mengurangi saya menukar mata uang negara tujuan karena biaya penginapan sudah
ditagihkan ke kartu kredit dalam rupiah. Ini pertama kalinya saya memakai jasa Agoda
dan sangat aman terpercaya. Situs lain bisa cek di hostels.com, hostelworld.com
atau hostelbookers.com. Semuanya terpercaya. Berikut daftar hostel/guesthouse yang sudah saya booking sebelum berangkat, yaitu:
Melaka: Bala’s Place (not recommended) booking di hostelbookers (DP 10%), pada saat
sampai ternyata full dan dipindahkan ke Sama-Sama Guesthouse, Double Bed Fan,
RM 40/night/2pax (bayar ditempat), no breakfast, no towel, blanket provided, sangat dekat dengan Bangunan
Merah. Tamu banyak dari Asia Timur (highly recommended).
Kuala Lumpur: Paradiso Bed and Breakfast booking di Agoda, Female Dorm AC, RM 25 atau 98 ribu rupiah/bed/night (rate saat itu 3600an) (info: harga resmi female dorm yang tertera di website Paradiso B&B adalah RM 30), breakfast provided, no towel, blanket provided, sangat dekat dengan Bukit Bintang MRT Station. Tamu banyak orang Indonesia (recommended).
Penang: Muntri House booking di Agoda, Female Dorm AC, RM 18 atau 78 ribu rupiah/bed/night (rate saat itu 3600an), no breakfast, no towel, blanket provided, sangat dekat dengan Halte CAT Free Bus No.7 Muntri Penang. Tamu banyak orang Korea dan Jepang (highly recommended).
Singapura: The Sleepy Kiwi booking di Agoda, Female Dorm AC, SGD 22 atau 192 ribu rupiah/bed/night (rate saat itu 9000an), breakfast provided, no towel, blanket provided, sangat dekat dengan Masjid Sultan di Kawasan Kampong Glam. Tamu banyak orang Indonesia (highly recommended).
Kuala Lumpur: Paradiso Bed and Breakfast booking di Agoda, Female Dorm AC, RM 25 atau 98 ribu rupiah/bed/night (rate saat itu 3600an) (info: harga resmi female dorm yang tertera di website Paradiso B&B adalah RM 30), breakfast provided, no towel, blanket provided, sangat dekat dengan Bukit Bintang MRT Station. Tamu banyak orang Indonesia (recommended).
Penang: Muntri House booking di Agoda, Female Dorm AC, RM 18 atau 78 ribu rupiah/bed/night (rate saat itu 3600an), no breakfast, no towel, blanket provided, sangat dekat dengan Halte CAT Free Bus No.7 Muntri Penang. Tamu banyak orang Korea dan Jepang (highly recommended).
Singapura: The Sleepy Kiwi booking di Agoda, Female Dorm AC, SGD 22 atau 192 ribu rupiah/bed/night (rate saat itu 9000an), breakfast provided, no towel, blanket provided, sangat dekat dengan Masjid Sultan di Kawasan Kampong Glam. Tamu banyak orang Indonesia (highly recommended).
5. Itinerary dan Peta. Jika backpacker bule
akan bermodalkan buku panduan (guide book) negara tujuan, maka orang Indonesia senang
sekali membuat itinerary. Jangan lupa, sertakan pula peta menuju lokasi
tertentu seperti hostel/guesthouse dan objek wisata. Saya print screen google
map kemudian saya print.
6. Kebutuhan pribadi. Untuk hal ini sifatnya subjektif. Sudah tentu disesuaikan dengan kebutuhan plus keinginan. Hehehe.
7. Kebutuhan lainnya. a). Adaptor, saya pinjam teman adaptor gepeng kaki 3 untuk di Singapura dan Malaysia. b). Ezlink, saya pinjam punya teman juga untuk naik MRT di Singapura (info: kalau beli baru harganya SGD 12 dengan isi SGD 7). c). Gembok. dan d). Obat-obatan dan makanan, kalau kamu pusing menghadapi teman seperjalanan yang bawel, kamu bisa minum paracetamol untuk mengatasinya.
8. Info. a). KASKUS - TripAdvisor - Lonely Planet - Google - Blog, carilah info sebanyak-banyaknya mengenai negara tujuan. b). Musim, cari info musim negara tujuan agar seperti kata pepatah "Sedia Payung Sebelum Hujan".
9. Hati. Ini paling penting. Perasaan
takut atau gugup mungkin akan hinggap. Takut tidak bisa bahasa Inggris, takut
bertemu orang jahat, takut uang habis, takut ini, atau takut itu.
Bismillah. Gak Nekat Gak Berangkat. Pengalaman saya kemarin, seminggu sebelum
berangkat hati saya sudah sampai duluan di negara tujuan. Pun demikian ketika
pulang, hati saya masih tertinggal disana. #YouKnowWhatIMean
Backpack yang terisi sepertiga ketika berangkat dan overload ketika pulang |
makasih inponya sangat membantu
ReplyDeleteDownload film HD