May 2, 2016

K Y O T O: Arashiyama, Kinkakuiji Temple, Kitano Tenmangu Shrine



14 Maret 2015

Tidak banyak kesan yang saya rasakan kekita berkunjung ke Kyoto. Namun, ada beberapa hal seru yang akan saya ceritakan saat saya mengunjungi Kyoto. Mulai dari salah naik bus selama 2 hari berturut-turut, kesasar di hutan Arashiyama, sampai pakai sendal rumah ketika mengunjungi Fushimi Inari.

Catatan: Terima kasih untuk yang setia menanti postingan saya selanjutnya (anggap saja ada yaa :D). Mohon maaf atas keterlambatan posting yang lebih dari setahun ini, sementara sepertinya sudah banyak yang beli tiket bahkan sudah berangkat ke Jepang. Hehehee..

Seperti apa kisah seru saya selama di Kyoto? Yuk simak..


Menurung orang-orang, Kyoto itu tak cukup 2 hari. Bagi saya, 2 hari di Kyoto itu sudah cukup. Kenapa? Iya, karena saya bingung dengan sistem halte bus di Kyoto #Norak. Tiap hari naik Kopaja di Jakarta rupanya tak membuat saya cukup pintar untuk memahami sistem halte bus di Kyoto. Memang ada sistemnya? Nggak ada sih, itu hanya istilah saya saja.

Jadi ceritanya gini, 2 hari pertama di Jepang, selama mengunjungi Osaka dan Kobe, saya belum pernah kesasar ataupun menemukan kesulitan apapun. Meskipun traveling sendiri dan hanya mengandalkan itinerary buatan sendiri dan sedikit intuisi, saat muncul kendala pasti terpecahkan dengan cepat. Nah, sombonglah saya sambil bergumam dalam hati  "Katanya sistem transportasi di Jepang membingungkan, buktinya saya biasa-biasa saja tidak menemukan kesulitan." Hehehee, rupanya Tuhan tak membiarkan saya sombong terlalu lama, buktinya 2 hari berturut-turut di Kyoto saya sering kali menunggu bus di halte yang salah. Jika saya tidak salah ingat, halte bus tertentu di Kyoto terutama yang berada di perempatan jalan itu memiliki nama yang sama dan hanya dibedakan dengan abjad A, B, C, D. Tujuan tertentu harus ditunggu di halte tertentu juga. Sementara itu, di peta gratis yang saya peroleh dari membeli Kyoto 1 day pass bus ticket, seingat saya lagi tidak ada keterangan A, B, C, D tersebut. Jadilah saya bingung karena ketidaksinkronan antara peta dan kenyataan yang membuat saya menunggu bus di halte yang salah. Hehehee, kalau naik Kopaja kan nunggu sembarangan pun jadi.


ARASHIYAMA

Cerita akan saya mulai dari Osaka ke Kyoto. Saat itu saya sudah memiliki Hankyu 2 Days Pass Ticket (info pass tersebut ada disini yaa), jadi dari penginapan saya di Shin Imamiya Hotel Osaka saya jalan kaki ke Shin Imamiya Station dan naik Osaka Loop Line menuju Umeda Station. Dari Umeda Station di Osaka, saya naik Hankyu Line menuju Arashiyama Station di Kyoto. Saya sengaja tidak check-in dulu di penginapan yang sudah saya booking di Santiago Guesthouse supaya tidak mondar-mandir.

Kurang lebih setengah jam perjalanan dari Umeda - Osaka, tibalah saya di Hankyu - Arashiyama Station yang cantik nan romantis dipasangi lampu-lampu hias yang redup. Berhubung belum check-in penginapan dan tidak ingin jalan-jalan sambil membawa koper, saya titipkan my baby blue di luggage storage yang ada di stasiun tersebut. 


Outside Hankyu - Arashiyama Station

Inside Hankyu - Arashiyama Station
my baby blue di luggage storage Hankyu - Arashiyama Station seharga 500Yen

Rupanya dari Hankyu - Arashiyama Station menuju ke hutan bambu Arashiyama yang tersohor itu cukup jauh. Tapi sebagai hadiah jalan jauh, saya dapat melihat dan merasakan pemandangan alam yang luar biasa cantiknya. Pemandangan alam semakin cantik manakala udara diselimuti kabut tipis dan baru selesai gerimis.


Bukit-bukit di kawasan Arashiyama yang tertutup kabut tipis
Burung-burung yang kedinginan di atas pohon ini terlihat seperti adegan pembuka di film horor







Karena terpesona dengan keindahan alamnya (baca: karena malas bertanya dan sedikit sotoy), saya salah mengambil jalan yang mengakibatkan saya kesasar di hutan kecil Arashiyama.


Di persimpangan jalan ini, seharusnya saya belok kanan,
saya malah belok kiri, kesasar deh... :D

Sendiri, kesasar, dan tidak ada orang untuk ditanya. Beruntung, saya tidak panik untuk lantas mengambil jalan balik untuk kembali ke tempat semula, tapi saya meneruskan jalan berbekal intuisi (dan sedikit ke-sotoy-an :D). Sebagai hadiahnya lagi, saya tau-tau sampai di hutan bambu Arashiyama yang sangat hijau nan padat itu. Alhamdulillah yah.. hihihii..


Jalan menuju "kesasar"





Baru sadar kesasar saat tak ada orang lain selain saya di jalan ini


Dan.. tau-tau saya bertemu dengan hutan bambu Arashiyama yang hijau nan padat

Sebelum berangkat, saya membaca beberapa artikel yang menyebutkan bahwa ketika kita mengunjungi Arashiyama, kita akan bertemu dengan hutan bambu yang biasa dulu, untuk kemudian bertemu dengan hutan bambu yang hijau nan padat itu. Kondisi tersebut terjadi ketika kita mengambil "jalan normal". Berhubung saya mengambil "jalan kurang normal", jadilah saya bertemu dengan hutan bambu yang hijau nan padat dulu :D


Arashiyama bamboo groove
Bamboo grove biasa sebelum bertemu bamboo groove sesungguhnya :D

Selesai menikmati keindahan hutan bambu Arashiyama, sambil berjalan keluar, saya melihat kuil cantik dipenuhi bunga-bunga plum bermekaran (ume bloom). Kemudian saya masuk kuil tersebut dan mengambil beberapa foto didalamnya. Sepertinya ada yang salah dengan diri saya, saya baru menyadari ketika ingin keluar kuil, rupanya tadi saya memasuki kuil melalui pintu keluar dan tanpa membeli tiket terlebih dahulu. Padahal harga tiketnya 600Yen. Terlanjur malu sama ibu penjaga kuil, dengan kepala tegak saya tetap keluar kuil dengan cueknya #JanganDitiru #KelakuanMinus.


Tenryuji Temple









KINKAKUJI TEMPLE (GOLDEN PAVILION)

Setelah mengunjungi Arashiyama, saya check-in dulu di Santiago Guesthouse untuk menaruh barang-barang. Selanjutnya, berbekal Kyoto 1 day pass bus ticket, perjalanan saya lanjutkan ke Kinkakuji Temple (Golden Pavilion).






KITANO TENMANGU SHRINE

Dari Kinkakuji Temple, saya meneruskan perjalanan menuju Kitano Tenmangu Shrine. Sebagai informasi, tidak banyak orang Indonesia yang memasukkan Kitano Tenmangu Shrine ke dalam rencana perjalanan mereka. Alasan saya mengunjungi kuil tersebut karena google merekomendasikan Kitano Tenmangu Shrine sebagai salah satu tempat favorit untuk melihat bunga plum bermekaran (ume bloom).

















Selesai sudah perjalanan hari pertama saya di Kyoto, lanjut yaa ke hari kedua di post selanjutnya..

Salam traveling

2 comments:

  1. Selama trip ke jepang ga beli JR pass ya mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi mba Yola,

      Saya nggak beli JR Pass karena mahal hehehehe... maklum budget terbatas

      Delete