November 14, 2013

Semarang

Ini adalah perjalanan dinas pertama saya keluar kota, sebagai seorang Auditor Amatir, yaitu Kota Semarang. Saya tak perlu repot urusan akomodasi karena semua sudah diurus perusahaan. Tinggal duduk super manis. Hehehe.


Perjalanan selama tiga hari dari tanggal 19-21 Agustus 2013 ini disponsori oleh Lion Air dan Hotel Ibis. Hotel Ibis ini berada di Kawasan Simpang Lima Semarang. Kamarnya sangat bagus tetapi kamar mandinya serasa sangat sempit.


 




Kuliner pertama saya di Kota Semarang adalah Soto Ayam. Porsinya kecil hanya sebesar mangkuk sekuteng dan saya makan sebanyak 2 mangkuk.



Malam pertama kami sempatkan untuk jalan-jalan ke Lawang Sewu. Kami masuk ke area Lawang Sewu dengan membayar 10 ribu rupiah per orang (saya lupa harga tiket masuknya). Sebenarnya saya hanya ingin foto-foto di bagian luarnya saja. Namun apa daya, saya kalah suara, ternyata yang lain ingin masuk ke dalam Lawang Sewu. Di luar saja saya takut apalagi di dalam #nangisbombay. Untuk masuk ke dalam Lawang Sewu, kami diharuskan menyewa tour guide dengan tarif 30 ribu rupiah. Alhasil, meskipun saya tidur sekamar berdua, sampai pagi tidak bisa tidur karena ketakutan sehabis dari Lawang Sewu.




Malamnya kami makan nasi liwet. Nasi liwet itu nasi yang ditaruh di daun pisang kemudian disiram kuah santan encer berwarna kuning. Lauknya berupa sate-satean tinggal pilih di meja. Hampir saja saya makan marus karena saya kira itu hati sapi.


Sekembalinya ke hotel, kami mandi untuk bersih-bersih. Keluar sebentar untuk melihat kawasan Simpang Lima Semarang. Tak lama-lama karena kami sudah ngantuk.


Paginya kami sarapan di Hotel. Saya makan banyak karena makanannya enak. Hehehe.





Makan siang kedua kami di Kota Semarang adalah burung belibis goreng. Potongan burung belibis tersebut sangat besar dan menurut saya cukup untuk dua orang. Sambal dari burung belibis tersebut sangat juara, mirip sambal koreknya Bebek Slamet Jogja.

Saya juga sempat mencoba Lunpia Express rasa kepiting. Enak sih, tapi berhubung saya tidak suka bau rebung, meskipun dicampur kepiting tetap tercium aroma rebungnya.

Makan malam kami pilih Mie Jawa di sebelah Hotel Novotel Semarang. Katanya tempat itu terkenal, tapi menurut saya rasa makanannya biasa saja.


Sehabis makan malam, kami mampir sebentar ke Sam Poo Kong, tapi sayang gelap sekali.


Kami juga mampir ke pusat oleh-olehnya Semarang yaitu Bandeng Juwana.


Karena ini malam terakhir, saya ingin jadi Anak Gaul Semarang #AGS. Mau nongkrong di Simpang Lima ceritanya. Balik ke hotel, mandi dan sudah dandan kece, tidur-tiduran menunggu teman yang sedang siap-siap, eh tidur betulan sampe pagi. Gagal lah niat jadi #AGS.

Hari terakhir waktunya pulang ke Jakarta. Pagi-pagi sekali saya sempatkan jalan kaki ke Simpang Lima untuk melihat aktivitas warga Semarang di pagi hari.

Kami sarapan dulu sebelum check out hotel.

Masih ada waktu beberapa jam sebelum jadwal penerbangan. Kami ingin ke Sam Poo Kong lagi karena hasil foto semalam kurang memuaskan.





Selesai dari Sam Poo Kong kami mampir sebentar ke Kawasan Kota Tua Semarang.


Selanjutnya kami menuju Bandara Ahmad Yani Semarang. Boarding room Bandara Ahmad Yani Semarang sangat penuh, mirip pasar menurut saya. Hehehe. Selamat tinggal Semarang..




No comments:

Post a Comment