April 26, 2014

BKK Day 3: Grand Palace - Wat Pho - Wat Arun - Khaosan Road


Senin, 31 Maret 2014

Selamat Hari Raya Nyepi bagi yang merayakan..

Agenda kami hari ini adalah mengunjungi wat-wat alias temple-temple terkenal di Bangkok. Sstt.. jangan bilang-bilang yaa.. Saya masuk Grand Palace gratis loh.. mau tau caranya? Cekidot!!


Pagi sekali kami sarapan dulu di Saphai Pae. Sarapan buffet (ambil sepuasnya) dan rasa makanannya lumayan lah buat ganjel perut. Setelah sarapan kami menuju BTS Surasak. Kami tidak membeli tiket one day pass BTS karena hari ini kami tidak banyak naik BTS. Rute yang kami tempuh untuk menuju wat-wat tersebut sama dengan rute menuju Asiatique (ulasan ada di BKK Day 2 yaa), hanya boat nya saja yang berbeda.


Breakfast @ Saphai Pae

Menurut informasi yang kami peroleh, jika ingin menuju Grand Palace kami bisa naik boat berbendera kuning or orange dengan tarif 15 baht (ada juga boat berbendera biru tapi bertarif lebih mahal). Boat pertama yang kami lihat adalah boat berbendera kuning. Naik lah kami boat tersebut. Utuk-utuk si boat jalan. Tak berapa lama kami dipaksa turun dan bayar dengan tarif hanya 7 baht. Batin kami kok murah bukannya tarifnya 15 baht. Tak disangka tak dinyana ternyata kami salah naik boat. Hahahaa.. boat kuning tersebut hanya menyeberangi kami dari tepi pier (dermaga) satu ke tepi pier lainnya. Malu bertanya sesat di boat, jenderal! Akhirnya selama di boat tersebut kami tanya ke orang lokal boat mana yang bisa membawa kami ke Grand Palace. Ia bilang boat orange. Hokehhh... ganti boat, kapten!

Sambil terbahak-bahak karena salah naik boat kami antri lagi di boat orange. Pada saat antri ada awak yang menagih karcis seharga 15 baht. We are on the right track, baby #Alhamdulillah. Perjalanan menggunakan boat memakan waktu hampir setengah jam dan fanasnya naujubilah. #MukaGosyongCyin

Sesampainya di Pier Grand Palace (Tha Thien Pier), kami mengikuti langkah kaki orang-orang menuju Grand Palace. Selama di perjalanan (lumayan jauh dari Pier ke pintu masuk Grand Palace) teman mengingatkan lagi tips agar bisa masuk Grand Place secara gratis. Dengar gratisan langsung antusias dan saya baru tahu kalau sudah banyak yang mempraktikkannya. Teman yang punya info gratisan mencoba untuk masuk pertama kali tapi gagal #SabarKakak. Beberapa menit kemudian saya memberanikan diri. Deg-degan! Sambil jalan minggir-minggir ditengah kerumunan orang dan setelah melewati kurang lebih 5 orang penjaga, akhirnya berhasil! Wohooo.. *Makasih ya kakak Sarah infonya #PelukCium*

Tipsnya:
1. Just act like a local.
2. Berpakaian rapi dan sopan ala kadarnya seperti mau menghadap dosen pembimbing skripsi #yakeleus.

3. Tidak masuk bergerombol dengan teman seperjalanan. Kalau bisa sendiri-sendiri.
4. Kalau ada orang lokal mau masuk langsung saja ikuti dibelakangnya. Pura-pura jadi sanak keluarga mereka yang ingin beribadah pula.
5. Jangan lupa berdoa ya, good luck!


Info, pintu masuk untuk orang lokal yang ingin beribadah berbeda dengan pintu masuk untuk turis. Pintu keduanya berada di tempat yang sama dan bersebelahan (hanya dipisahkan pagar besi pendek). Sebelum pintu masuk ada papan petunjuk. Turis ke sebelah kanan dan Thai people ke sebelah kiri.

Kiri atas: Loket pembelian tiket Grand Palace, 500 baht per orang (jangan beli ya kakak, kan mau gratisan).
Kanan atas: Tepat setelah melewati loket, akan terlihat pintu masuk menuju Grand Palace.
Kiri bawah: Sebelum masuk, baca sekilas papan petunjuk yang ada di depan. Sebelah kiri untuk tour guide dan warga Thailand (gratis). Sebelah kanan untuk turis yang telah memiliki tiket. Pastikan untuk belok kiri.
Kanan bawah: Kenakan pakaian yang sopan seperti muda-mudi diatas.

Kami tak lama-lama di dalam Grand Palace karena panas gilak. Ada kejadian menyebalkan karena kami terpisah selama di Grand Palace dan sampai malam tidak bertemu karena keterbatasan alat komunikasi #primitif.




Saya dan seorang teman (kami tinggal berdua karena yang lain entah dimana) selanjutnya menuju Wat Pho. Dari Grand Palace kami jalan kaki menyusuri trotoar yang dipenuhi pedagang barang bekas dan barang antik. Ahh.. mirip Malioboro.. jadi rindu Yogyakarta. Sekali lagi panasnya masyaoloh banget. Di Wat Pho kami memutuskan untuk tidak masuk karena saya sudah pernah melihat patung buddha tidur di Penang dahulu (tarif masuk Wat Pho 100baht). Dari Wat Pho kami melewati pasar menuju pier. Dari pier sudah terlihat Wat Arun sehingga kami memutuskan lagi untuk tidak kesana karena panasnya bukan main. Karena masih siang, akhirnya kami memutuskan ke mall buat ngadem. #AnakMall


Pemandangan sepanjang jalan dari Grand Palace menuju Wat Pho

Bus umum nya mirip di film-film India ya
Entah mengapa buah-buahan di Thailand terasa lebih manis dari buah di Jakarta
Bagian luar Wat Pho

Coconut ice cream, di pasar depan Wat Pho
Wat Arun, dari atas boat

Di Pier kami naik boat orange dengan tarif 15 baht menuju Sathron Pier untuk selanjutnya menuju station BTS Saphan Takhsim. Dari BTS Saphan Takhsin kami turun di BTS Siam, jalan kaki menyusuri skybridge menuju Central World karena tujuan utama kami adalah Pratunam Market. Ternyata jalannya jauh banget #gempor. Sore itu kami hanya lihat-lihat saja dan mampir pula ke Platinum Fashion Mall dan Big C, tempat beli oleh-oleh makanan khas Bangkok.


Four Faces Buddha, dalam perjalanan menuju Central World, katanya tempat minta jodoh *katanya*

Ga dapet baju, ga dapet makanan, dapetnya sendal lucu bingits ini di depan Big C

Matahari pun hampir terbenam dan kami kembali ke penginapan dengan membalikkan rute saja. Di penginapan kami bertemu dengan teman-teman yang tadi berpisah. Fiyuhhh..

Malam harinya kami ke Khaosan Road dengan menumpang (bayar keleus) taksi dari penginapan. Tarif taksi warna pink dari Surasak ke Khaosan Road kurang dari 100 baht (sharing cost dengan teman-teman). Sesampainya di Khaosan Road benar-benar terasa aura 'surganya para backpacker'. Kami sempat melakukan thai massage selama setengah jam dengan tarif 120 baht. Thai massagenya juara, badan berasa ditekuk-tekuk dan dibolak-balik bak adonan roti #lebay. Ada sedikit perasaan menyesal tidak menginap di daerah Khaosan Road, tapi mengingat lagi alat transportasi yang sulit di daerah ini jadi nggak nyesel-nyesel amat. Info, mungkin alat transportasi di Khaosan Road tidak sesulit yang kami bayangkan. Berhubung kami tidak mau rempong naik turun bus atau tuk-tuk makanya kami bilang sulit. #MaklumPerempewi


Khaosan Road
Pad Thai
Banana Pan Cake

Mango sticky rice


Khap Khun Ka, Khasosan Road

Benar adanya kata-kata orang kalau tarif taksi di Bangkok itu murah. Dari Khaosan Road ke Surasak kami kembali lagi naik taksi berwarna pink dengan tarif sekitar 70 baht (sharing cost lagi dengan teman-teman).

Kemana lagi kah kami besok? Pantengin terus ya pemirsah..

No comments:

Post a Comment