Time flies too fast. Hari terakhir pun tiba..
Bangun kesiangan pukul 07.00 waktu Singapura. Matahari sudah bersinar dengan cantiknya. Saya langsung bergegas mandi dan siap-siap. Ketika saya sedang siap-siap alias dandan (saya dandan di luar kamar karena sebagian besar penghuni kamar masih tidur dan lampu kamar dimatikan), ada seorang lelaki keturunan Arab yang menyapa saya "You must be from Indonesia and you must be a Javanese". Saya takjub karena ia begitu spesifik dalam mendeskripsikan saya. Saya tanya dari mana ia tahu, katanya ia sudah bekerja selama tujuh tahun di Singapura dan bertemu dengan banyak orang Indonesia. Saya balik tanya dari mana ia berasal, ia jawab India. Ah, saya pikir ia orang Iran. Karena wajah (manis) nya tak seperti orang India yang sering saya lihat di tivi. Saya pun baru tahu kalau hostel di Singapura bisa disewa selayaknya kos-kosan.
Setelah siap-siap, saya menaruh backpack saya di tempat penitipan tas yang berada tepat di sebelah ruang resepsionis. Saya belum check out, karena mau sarapan dulu. Sarapan disini tidak self service karena setiap orang dijatah sebanyak 2 lembar roti panggang, potongan buah-buahan, dan selai yang bisa diambil sendiri. Karena ada 3 macam selai (kacang, strawberry, kiwi), saya ambil saja semuanya. Hehehe. Saya memilih menghabiskan sarapan saya di teras hostel sambil menikmati indahnya suasana.